Gara-gara Aplikasi Netflix, Indonesia Diperkirakan Rugi Sekitar 600 Miliar Rupiah

INILAH ALASAN MENGAPA INDONESIA DIRUGIKAN OLEH APLIKASI NETFLIX

Netflix adalah salah satu penyedia layanan media streaming digital yang didirikan pada tahun 1997, oleh Reed Hasting sand Marc Randolph dan berkembang pesat hingga sekarang. Pengguna Netflix bisa melakukan streaming dari berbagai perangkat, seperti smartphone, laptop, PC, tablet, bahkan smartTV.

Saking populernya Netflix akhir-akhir ini, bahkan membuat para penyedia kartu layanan menyediakan kuota internet khusus yang hanya bisa digunakan untuk streaming di Netflix. Bahkan pada tahun 2019, Netflix memiliki sekitar 481.450 pelanggan di Indonesia, bahkan diprediksi akan mencapai 1 juta pelanggan pada tahun 2020 ini.

Biaya Berlangganan Netflix

Biaya berlangganan paket paling murah di Netflix adalah 109.000 rupiah, sehingga Netflix diperkirakan mendapatkan untung 52,5 miliar rupiah per bulan di Indonesia. Artinya dalam setahun di Indonesia, Netflix mendapat sekitar 600 miliar rupiah yang tentunya merugikan Indonesia.

Alasan Merugikan Indonesia

Kerugian yang dialami Indonesia disebabkan karena Netflix belum menyandang status Badan Usaha Tetap (BUT) di Indonesia, karena pada dasarnya perusahaan Over The Top (OTT) harus membuat BUT.

Ketentuan kewajiban membuat BUT, tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 80 tahun 2019, tentunya mengenai Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Menurut Anggota Komisi 1 DPR RI, "Potensi kerugian itu dihitung kira-kira berdasarkan jumlah subscriber, ini semua perkiraan ya atau hitungan kasarnya".

"Kami ingin pemerintah cepat menemukan formula untuk menarik pajak dari Netflix, yang bahkan sampai sekarang belum juga menjadi BUT," kata anggota Komisi 1 DPR RI, Bobby Adhityo Rizaldi, dalam diskusi Polemik Netflix: Antara Bisnis, Regulasi, dan Norma Sosial di Jakarta, Kamis,16 Januari 2020 lalu.



Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga artikel ini bermanfaat dan terima kasih telah berkunjung.

Tweet